Adaptasi Tingkah Laku Hewan
Adaptasi tingkah laku mudah kita
amati karena berupa perubahan tingkah laku untuk menyesuaikan lingkungannya
agar tetap terjaga kelangsungan hidupnya. Beberapa contoh adaptasi tingkah laku
sebagai berikut.
Mimikri
Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit sesuai warna lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut dinamakan mimikri.
Mimikri
Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit sesuai warna lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut dinamakan mimikri.
Estivasi
Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal dari kata latin yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai adalah mamalia yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering.Jenis tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau dengan mengeringkan dedaunannya.
Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim kering dengan menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya, disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk.
Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal dari kata latin yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai adalah mamalia yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering.Jenis tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau dengan mengeringkan dedaunannya.
Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim kering dengan menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya, disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk.
Adaptasi Tingkah Laku Pada
Mamalia Air
Hewan vertebrata dari golongan mamalia dan reptilia yang
hidup di dalam air tetap bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada
cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat paus muncul ke permukaan air untuk
menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu
sekitar 3.350 liter.
Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
Hibernasi
Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan.
Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini.
Beberapa hewan melewatinya dengan tetap giat mencari makan. Sementara itu hewan
yang lain bertahan hidup dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang
dinamakan hibernasi. Ciri-ciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh
rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk
menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat energi.
Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, dan
bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.
Adaptasi Tingkah Laku Pada Rayap
Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Mengapa
rayap dengan mudah dapat mencerna kayu? Rayap mampu mencerna kayu bukan karena
mempunyai enzim yang dapat mencerna kayu, melainkan karena di dalam ususnya
terdapat hewan flagellata yang mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu
menghasilkan enzim selulose.
Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan kulitnya. Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.
Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan kulitnya. Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.
Autotomi
Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cecak mengelabui musuhnya dengan cara memutuskan ekornya disebut autotomi. Jika seekor cecak dikejar oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak tersebut. Kesempatan itu digunakan cecak untuk menghindarkan diri dari kejaran pemangsa.
Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cecak mengelabui musuhnya dengan cara memutuskan ekornya disebut autotomi. Jika seekor cecak dikejar oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak tersebut. Kesempatan itu digunakan cecak untuk menghindarkan diri dari kejaran pemangsa.
http://linkfileex.blogspot.com/2013/07/adaptasi-tingkah-laku-hewan.html
gracesasendi & giovani ratungalo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar